Hey semuanya selamat pagi, siang, sore, ataupun malam tergantung kamu yang sedang baca blog ini. Sudah lama ya kita tidak berjumpa. Gimana kabarnya? Baik - baik sajakan? Pada blog kali ini aku akan berbagi cerita tentang semua kenangan dan pengalamanku dalam suatu organisasi berjas biru. Cerita yang dibawakan kali ini mungkin panjang. Jadi marilah kamu yang sedang baca blog ini carilah tempat yang nyaman dan bersiap - siaplah membaca ceritaku ini. Jadi sudah siapkah kamu?
Jadi semua berawal dari SMP kelas 7, awal dimana masa pengenalan lingkungan sekolah itu tiba. Tampak segerombolan orang memakai "jas" yang bewarna biru. Memberikan senyum, sapa, candaan dan respon yang sangat baik. Karena inilah dibenakku mulai muncul cita - cita ingin menjadi seperti mereka. Bukan hanya itu, acara - acara yang dibuat oleh mereka juga telah menginspirasiku. Kerjasama yang baik, rasa kebersamaan, dan canda tawa di antara mereka membuatku semakin tertarik.
Disini aku tahu, jadi mereka itu tidak mudah. Sulit terbilang. Karena harus ditempah sana sini untuk menjadi seseorang yang mampu bertanggung jawab dan dewasa dalam mengambil keputusan. Dan juga mampu menahan beban dan tekanan dari arah manapun. Hal seperti ini tak begitu saja datang ke mereka, mereka tentu saja melewati masa - masa sulit yang bernama LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Mereka sudah mengalaminya, hasil yang didapatkan setelah acara itu pun semakin membuatku untuk bersungguh - sungguh menggapai impianku pada waktu itu.
Kini giliranku tiba untuk menjalani LDK, dimana masa - masa yang harus dihadapi jikalau ingin menjadi seseorang yang berpakaian "jas" biru lengkap dengan atribut nya. Alasan yang seperti ini memang aneh kalau hanya ingin sekedar mendapat "jas" itu dan juga alasan seperti ini sebenarnya adalah alasan yang sempit. Urusan menjadi seseorang berjas biru itu adalah hal kedua yang dikesampingkan. Alasan sebenarnya yaitu mencari keseruan, pengalaman, kebersamaan, dan juga secara tidak langsung melatih kepemimpinan.
Di moment - moment LDK ini banyak sekali kenangan - kenangan yang tersirat dan masih tersimpan dipikiranku. Mulai dari bangun pagi, shalat berjamaah, makan bersama, dan moment dimana kami semua menyalakan api unggun di malam hari dibarengi renungan dan juga rasa khawatir makhluk yang tak di undang juga ikut nimbrung kesana. Hahaha, tau kan maksud ku apa? Selain itu ada juga pengalaman lain, biar seru kita bicarakannya pengalaman horror. Ngga horror - horror amat sih. Jadi sekitaran pukul 1.00 pagi setelah acara tadi, acara bakar - bakar api unggun. Disunyinya malam, cuma ada aku dan satu teman sekamar yang masih terbangun, waktu itu kami sedang sibuk bermain game. Tiba - tiba ada terdengar suara ketukan pintu "tuk.. tuk.. tuk.. tuk.." dari luar pintu yang memecahkan keheningan. Temponya pelan dan suaranya juga pelan. Sudah pasti, kami berdua terdiam saling menatap dan juga merasa sedikit takut karena hanya tinggal kami berdua yang masih terbangun. Sampai sekarang rasa penasaran itu masih ada, siapa "dalang" di balik ketukan pintu pada malam hari dengan tempo yang pelan seperti itu? Ada yang bisa bantu jawab?
Bukan hanya itu saja, suasana ini justru semakin mencekam, salah satu teman sekamarku yang waktu itu sedang terlelap tidur tiba - tiba mengigau dan bangun dari ranjangnya sambil menangis. Menangisnya pun saat ia masih tertidur. Ya kalau bingung, lebih gampangnya dia tidur sambil berjalan plus nangis. Mantapkan? "Wah jangan - jangan kesurupan nih". Gumamku dalam hati. Beberapa menit berselang, untungnya temanku ini akhirnya sadar. Dia bilang kalau dia memang kadang - kadang suka seperti itu. Syukurlah hati ini menjadi lebih tenang dan bisa lanjut tidur.
Bukan hanya itu saja, suasana ini justru semakin mencekam, salah satu teman sekamarku yang waktu itu sedang terlelap tidur tiba - tiba mengigau dan bangun dari ranjangnya sambil menangis. Menangisnya pun saat ia masih tertidur. Ya kalau bingung, lebih gampangnya dia tidur sambil berjalan plus nangis. Mantapkan? "Wah jangan - jangan kesurupan nih". Gumamku dalam hati. Beberapa menit berselang, untungnya temanku ini akhirnya sadar. Dia bilang kalau dia memang kadang - kadang suka seperti itu. Syukurlah hati ini menjadi lebih tenang dan bisa lanjut tidur.
Singkat cerita LDK sudah selesai, kami semua pulang ke rumah masing - masing dengan membawa sejuta cerita baru yang bisa disampaikan di rumah. Hari - hari pun juga berlalu sangat cepat dan aku jalani seperti biasanya tanpa sesuatu yang spesial. Namun suatu ketika, ada salah satu manusia berjas biru datang dan menghampiriku mengucapkan satu kalimat, "Ayo ikut saya, ada yang mau dibicarakan". Secercah harapan impian mulai datang dan disinilah awal cerita perjalananku untuk mewujudkan impianku menjadi seseorang berjas biru. Seseorang berjas biru yang lebih dikenal dengan sebutan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).
Bersambung..
ram, gw flashback :v
BalasHapusBaguss :v
Hapus